Batuk rejan, atau yang dikenal juga dengan nama pertusis, adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini dikenal karena gejalanya yang sangat khas, meskipun awalnya bisa mirip dengan gejala flu biasa. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala khas batuk rejan agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Awal Gejala Batuk Rejan yang Mirip Flu Biasa
Pada fase awal, batuk rejan seringkali disalahartikan sebagai flu biasa karena gejalanya yang serupa, seperti:
- Hidung meler dan bersin
Gejala awal batuk rejan sering dimulai dengan pilek ringan, seperti flu biasa. - Batuk ringan dan nyeri tenggorokan
Penderita mungkin merasa tenggorokan gatal dan batuk yang terasa ringan, mirip dengan flu.
Namun, seiring berjalannya waktu, gejala ini akan berkembang menjadi lebih parah dan menunjukkan ciri khas batuk rejan.
Gejala Khas Batuk Rejan
Setelah beberapa minggu, batuk rejan akan memasuki fase kedua dengan gejala yang lebih berat dan khas, yaitu:
1. Batuk Parah yang Tidak Bisa Berhenti
Batuk rejan dikenal dengan batuk yang parah dan tidak bisa dihentikan, sering kali diikuti dengan suara napas berbunyi seperti “whoop” ketika menarik napas dalam-dalam setelah batuk. Suara ini menjadi ciri khas batuk rejan.
- Batuk berdurasi lama
Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu dengan intensitas yang meningkat adalah tanda yang jelas bahwa itu bukan flu biasa.
2. Sesak Napas dan Sulit Bernapas
Selain batuk yang parah, penderita batuk rejan sering merasa sesak napas. Pada anak-anak dan bayi, ini bisa menjadi sangat berbahaya.
- Meningkatkan risiko pada bayi dan anak kecil
Pada bayi, batuk rejan bisa menyebabkan gangguan pernapasan serius dan membutuhkan perhatian medis segera.
3. Demam Ringan
Demam ringan bisa terjadi pada beberapa orang, namun tidak selalu ditemukan pada semua kasus. Demam bukanlah gejala utama, tetapi bisa muncul bersamaan dengan batuk.
- Gejala demam biasanya lebih ringan
Jika batuk parah disertai demam ringan, perlu dicurigai adanya batuk rejan.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Jika Anda mengalami batuk yang berkepanjangan, terutama dengan gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Terutama jika batuk tersebut tidak kunjung reda setelah dua minggu atau jika ada tanda-tanda sesak napas.
- Konsultasi lebih awal
Pengobatan batuk rejan yang dimulai pada fase awal dapat lebih efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pencegahan Batuk Rejan
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah batuk rejan. Vaksin DPT (Difteria, Pertusis, Tetanus) diberikan kepada anak-anak untuk mencegah infeksi ini.
- Vaksinasi pada anak
Pastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi DPT sesuai jadwal untuk melindungi mereka dari batuk rejan.
Kesimpulan
Batuk rejan dapat dimulai dengan gejala yang mirip flu biasa, namun jika dibiarkan, gejalanya akan berkembang menjadi batuk parah yang khas. Mengetahui gejala khas batuk rejan sangat penting untuk mendapatkan pengobatan lebih cepat dan mencegah penyebaran penyakit ini kepada orang lain, terutama bayi dan anak-anak.